CHANNEL YOUTUBE WAHYU ARIANSYAH

CHANNEL YOUTUBE WAHYU ARIANSYAH
!!! KLIK DISINI !!! Jangan Lupa SUBSCRIBE channel WAHYU ARIANSYAH, Karena channel ini memberikan konten COVER, PRANK, VLOG, Dll. Ayo dukung kami dengan mengeklik tombol SUBSCRIBE/Berlangganan, dan aktifin juga loncengnya, supaya jika ada updatean terbaru kamulah yang pertama tau .Terima Kasih..

Breaking News

Sunday, June 2, 2019

SEJARAH LENGKAP KH.SAHLAN THOLIB KRIAN


SEJARAH KH.SAHLAN THOLIB 
Sidorangu, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia


Kyai sahlan merupakan salah satu ulama salaf dan ulama kuno yang mempunyai karomah selalu diikuti tamu kemana dia pergi untuk mendapatkan keberkahannya.Kyai Sahlan juga merupakan guru Mursyidul Kamil yang mampu membawa para santri-santrinya menjadi ulama-ulama akhirat pewaris nabi.Sosok Kyai sahlan dilahirkan di Ds.Terik,Kec.Krian,Kab,Sidoarjo,Jawa Timur Kyai sahlan putra dari KH.Muttholib dengan Ibu Nyai Khadijah,Kyai Sahlan semasa kecilnya dipanggil dengan sebutan Romo dilahirkan sabtu pahing tahun 1909 mempunyai 4 saudara kandung,diantaranya Gus Khusain,Romo (KH.Sahlan),Gus Isman,Gus Permadi ketika Romo (Kh.Sahlan) semasa kecilnya selalu membantu sang ayah mencari rumput untuk hewan ternaknya dan menyempatkan untuk mendalami ilmu agama.Seperti anak sekolah sekarang pada umumnya,Romo (Kh.Sahlan) mengaji pada saudara sendiri sampai menjelang dewasa,lalu Romo (Kh.Sahlan)mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Di desa Mindi Porong Sidoarjo pada Kyai Marzuki,Romo santri yang sangat taat dan patuh pada gurunya sehingga dia menjadi santri yang sangat disayangi oleh Kyai Marzuki dan namanyapun diganti oleh gurunya yang asalnya Romo menjadi Sahlan.
Mbah Sahlan kemudian dinikahkan oleh gurunya dengan keponakannya sendiri akan tetapi tidak dikarunia anak dan kemudian Mbah Sahlan atas perintah Gurunya Untuk menceraikannya.
Kemudian Mbah Zahlan mendalami ilmu agama lagi di Pondok Al-Khozini di Panji Buduran Sidoarjo Pada Kyai Khozin.
Romo Kyai Sahlan pulang ke kampungnya di Desa Terik setelah itu menikah dengan Mbah Nyai Mudrikah saat itu usianya 30 tahun,putri mbah Kyai Mukti dengan Ibu Nyai Mar’ah saat bu Nyai Mudrikah usianya sangat muda yang sudah mempunyai budi pekerti yang luhur dan mempunyai sifat jujur.Kyai Mukti serta keluarganya bertempat di Dsn.Sidorangu,Ds.Watugolong,Kec.Krian,Kab.Sidoarjo,Jawa Timur.
Romo Kyai Sahlan sangatlah istiqomah dalam mengaji dan mengajarkan ilmu agama,selalu membaca sholawat tidak pernah putus dimanapun tempatnya dan kapanpun,bibir Mbah Sahlan selalu bersholawat.
Romo Kyai Sahlan awalnya di Sidoarangu saat melewati jalan selalu menepi di pinggir pagar jalan,sampai-sampai orang desa mengatakan Romo Kyai Sahlan orang yang gila,Romo Kyai Sahlan menantu Kyai Mukti sedang bingung akalnya (orang setempat),akan tetapi orang-orang kampung yang mencelah Romo Kyai Sahlan dan menghinanya banyak yang kena karma dengan izin Allah keluarga yang mencelahnya muncul keturunan orang-orang yang kurang waras akalnya.Banyaknya ejekan dan hinaan dari masyarakat akhirnya mengankat derajat beliau Romo Kyai Sahlan menjadi ulama besar Kyai yang terkenal sangat alim dan sampai derajat yang tinggi menjadi salah satu wali abdalnya Allah SWT.Selama hidupnya Romo Kyai Sahlan Tholib pernah menikah tujuh kali diantaranya :


1.Keponakan Kyai Marzuki dari Mindi,Porong,Sidoarjo tidak diberi keturunan dengan Mbah Sahlan


2.Bu Nyai Mudrikah Mempunyai 9 anak 3 putra 6 putri  berikut nama-namanya:
1.            Gus Abdul Qohir
2.            Nyai Hj.Miskiyah
3.            Nyai Hj.Miskinah
4.            Gus H.Chudlori
5.            Nyai Mu’ayadah
6.            Nyai Hj.Siti Isnainiyah
7.            Nyai Hj.Umi Kulsum
8.            Gus Nur Hasan Samsul Arifin
9.            Nyai Hj.Umi Mu'arofah

3.Bu Nyai Hj.Khomsatun dari Modong,Tulangan,Sidoarjo tidak diberi keturunan  dengan Mbah Sahlan


4.Nyai Hj.Karimah dari Padangan,Bagusan,Mojokerto tidak diberi keturunan dengan Mbah Sahlan


5.Nyai Qomariyah dari Kalongan,Kudu,Jombang tidak diberi keturunan dengan Mbah Sahlan


6.Nyai Hj.Jonah dari Sumber,Terik,Krian,Sidoarjo tidak diberi keturunan dengan Mbah Sahlan


7.Bu Nyai Hj.Muthowwi’ah dari Tegalsari,Mojoagung,Jombang Mempunyai 4 diantaranya :
1.            Nyai Maslakhah
2.            Nyai Hj.Maslamah
3.            Nyai Masruroh
4.            Nyai Mamnuah

Read more ...

SEJARAH ASLI WALI SONGO, LENGKAP


Nama-Nama Wali Songo Beserta Sejarah, Silsilah, Kisah dan Fotonya


Nama-nama Wali Songo – Wali Songo atau Wali Sembilan merupakan istilah bagi 9 tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Nama-nama 9 Wali Songo adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati. Kali ini akan dibahas mengenai sejarah Wali Songo lengkap beserta biografi dan silsilahnya.
Walisongo memiliki peran penting sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Era Walisongo dimulai saat berakhirnya kerajaan Hindu-Budha untuk berganti pada kebudayaan Islam. Wali Songo tinggal di beberapa wilayah pentingi di pantai utara Pulau Jawa baik di Jawa Timur, Jawa Tengah atau Jawa Barat.
Sampai saat ini Wali Songo pun dikenang sebagai tokoh penting dan terkadang dikeramatkan pula. Makam Wali Songo pun masih banyak dikunjungi dan dijadikan wisata religi. Tiap tahun banyak yang melakukan ziarah wali songo dari berbagai penjuru Indonesia.
Nama-Nama Wali Songo
Sesuai namanya ada 9 tokoh yang termasuk dalam wali songo. Berikut ini merupakan urutan 9 nama-nama Wali Songo selengkapnya beserta nama asli Wali Songo yang ada di dalam kurung.
1.    Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
2.    Sunan Ampel (Raden Rahmat)
3.    Sunan Bonang (Raden Makhdum Ibrahim)
4.    Sunan Drajat (Raden Qasim)
5.    Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
6.    Sunan Giri (Raden Paku/Ainul Yaqin)
7.    Sunan Kalijaga (Raden Said)
8.    Sunan Muria (Raden Umar Said)
9.    Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Kisah-kisah Wali Songo pun banyak dipelajari sampai sekarang sebagai bagian dari persebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. 

Sunan Gresik

Sunan Gresik merupakan salah satu nama-nama Wali Songo. Nama asli Sunan Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim. Sunan Gresik dianggap sebagai yang pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Sejarah Sunan Gresik menimbulkan pertanyaan, namun diperkirakan beliau adalah keturunan dari wilayah Arab Maghrib di Afrika Utara. Diperkirakan juga bahwa Sunan Maulanan Malik Ibrahim lahir di Samarkand, Asia Tengah pada awal abad 14. Namun ada juga versi yang menyebutnya berasal dari Persia.
Silsilah Sunan Maulana Malik Ibrahim dianggap sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Di antara anggota Wali Songo lain, bisa dikatakan bahwa Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah yang paling senior.
Dakwah Sunan Gresik dilakukan pada akhir masa kerajaan Majapahit. Pertama kali beliau mendirikan masjid di desa Pasucinan, Manyar dekat kota Gresik. Beliau berdakwah dengan mendekati masyarakat dengan ramah tamah dan mengajarkan bercock tanam hingga membuat rakyat tertarik akan agama Islam.
Setelahnya, Sunan Gresik juga banyak mendirikan pondok pesantren. Usai selesai berdakwah, Sunan Maulana Malik Ibrahim wafat pada tahun 1419 di Leran, Manyar dekat kota Gresik. Kini makam Sunan Gresik terdapat di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Sunan Ampel

Sunan Ampel adalah salah satu nama Wali Songo. Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Beliau adalah anak dari Sunan Gresik dan Dewi Condro Wulan. Sunan Ampel berdakwah Islam di daerah Surabaya.
Beliau diperkirakan merupakan keturunan ke-19 dari Nabi Muhammad SAW. Sunan Ampel lahir di Champa pada tahun 1401. Daerah Champa diperkirakan merupakan wilayah di Kamboja, namun ada juga pendapat lain yang menyebut Champa ada di Aceh.
Sunan Ampel berdakwah dengan metode yang unik. Salah satu ajarannya yang terkenal adalah Moh Limo, yakni Moh Main (tidak main judi), Moh Ngombe (tidak minum minuman keras), Moh Maling (tidak mencuri), Moh Madat (tidak mengkonsumsi narkoba) dan Moh Madon (tidak berzina).
Beliau sempat mendirikan Masjid Agung Demak. Setelahnya, Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di kota Demak. Ia kemudian dimakamkan di sebelah Masjid Ampel di kota Surabaya.
Sunan Bonang

Sunan Bonang adalah salah satu Wali Songo. Nama asli Sunan Bonang adalah Maulana Makhdum Ibrahim. Beliau adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Sunan Bonang merupakan keturunan ke-23 Nabi Muhammad SAW.
Sunan Bonang sempat mempelajari agama hingga ke Malaka di daerah Pasai. Ia menimbu ilmu dari Sunan Giri dan mempelajari metode dakwah yang menarik. Beliau kemudian pulang ke Tuban dan memutuskan untuk berdakwah di sana.
Metode dakwah Sunan Bonang banyak menggunakan seni dan musik. Ia diklaim sebagai pemrakarsa tembang Wijil dan Tombo Ati yang menarik masyarakat terhadap agama Islam. Kesenian lain yang ia pelajari adalah gamelan, rebab dan bonang, sesuai dengan namanya.
Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525. Beliau kemudian dimakamkan di daerah Tuban, provinsi Jawa Timur.
Sunan Drajat

Nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Drajat. Nama asli Sunan Drajat adalah Raden Qasim dan sempat mendapat gelar Raden Syarifudin. Ia adalah putra dari Sunan Ampel serta saudara dari Sunan Bonang serta menjadi keturunan ke-23 Rasulullah SAW.
Sunan Drajat sempat mencari ilmu agama pada Sunan Muria. Setelahnya barulah beliau kembali ke daerah Gresik di desa Jelog, pesisir Banjarwati, Lamongan. Ia kemudian mendirikan pesantren di desa Drajat, kecamatan Paciran, Lamongan.
Sunan Drajat dikenal karena kegiatan sosialnya dan mempelopori penyantunan pada anak yatim dan orang sakit. Dakwahnya menekankan perilaku dermawan, kerja keras dan amalan Islam lainnya. Beliau juga mendakwahkan ajaran agama melalui suluk.
Sunan Drajat kemudian diperkirakan wafat pada tahun 1522. Beliau dimakamkan di desa Drajat, kecamatan Paciran, Lamongan dengan pesantren yang didirikannya.
Sunan Kudus

Nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Kudus. Nama asli Sunan Kudus adalah Ja’far Shadiq. Beliau adalah cucu Sunan Ampel dan putra dari Sunan Ngundung bersama Syarifah Ruhil. Sunan Kudus merupakan keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad SAW.
Beliau lahir pada 9 September 1400. Sunan Kudus giat dalam mempelajari ilmu agama, bahkan pernah belajar sampai ke kota Al-Quds, Yerusalam, Palestina. Setelahnya Sunan Kudus kembali ke Indonesia dan mendirikan pesantren di desa Loram, Kudus, Jawa Tengah.
Sunan Kudus menjadi ulama besar di daerah Kudus. Ia diberi gelar Wali Al-Ilmi atau orang yang berilmu luas oleh wali-wali lain. Sunan Kudus memiliki peran besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak. Beliau banyak berdakwah di semua kalangan dari masyarakat biasa sampai ke kalangan pejabat dan penguasa.
Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 5 Mei 1550. Beliau dimakamkan di kota Kudus, Jawa Tengah sesuai tempat dakwahnya.
Sunan Giri

Sunan Giri menjadi salah satu nama-nama Walisongo. Nama asli Sunan Giri adalah Raden Paku atau Muhammad Ainul Yaqin. Beliau adalah putra Maulana Ishaq, ulama dari Pasai, Malaka. Sunan Giri merupakan keturunan ke-23 Nabi Muhammad SAW.
Sunan Giri lahir pada tahun 1442. Ia merupakan murid Sunan Ampel dan saudara seperguruan Sunan Bonang. Beliau sempat berguru pada ayahnya juga di Pasai, Malaka dan setelah ayahnya wafat, Sunan Giri menggantikan ayahnya mengajar.
Ia mendirikan pemerintahan mandiri Giri Kedaton di Gresik. Nantinya tempat itu menjadi pusat dakwah Islam di Jawa yang memiliki pengaruh sampai wilayah Indonesia bagian timur.
Sunan Giri diperkirakan wafat pada tahun 1506. Beliau dimakamkan di Desa Giri, Keboman, Gresik sesuai dengan tempat dakwahnya.
Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga menjadi salah satu nama Walisongo yang cukup terkenal. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Beliau adalah anak Tumenggung Wilatikta atau Radeh Sahur yang merupakan adipati Tuban yang sempat memimpin pemberontakan Ronggolawe di zaman Majapahit.
Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1455. Ia merupakan murid dari Sunan Bonang. Sunan Bonang mengajarkan pendidikan dan ilmu-ilmu agama pada Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga merupakan orang pribumi asli sehingga lebih efisien dalam berdakwan ke masyarakat. Dakwah Sunan Kalijaga kerap dikombinasikan dengan kesenian wayang dan gamelan agar mudah diterima masyarakat. Ia menyelipkan budaya Jawa pada dakwah Islamnya.
Sunan Kalijagar diperkirakan wafat pada tahun 1586. Artinya beliau diperkirakan hidup selama 131 tahun. Makam Sunan Kalijaga ada di desa Kadilangu, kota Demak, provinsi Jawa Tengah.
Sunan Muria

Sunan Muria termasuk salah satu dari nama 9 Wali Songo. Nama asli Sunan Muria adalah Raden Umar Said. Beliau merupakan anak dari Sunan Kalijaga dan istrinya Dewi Sarah.
Sunan Muria berdakwah menggunakan metode ayahnya, yaitu menggabungkan unsur kebudayaan Jawa dengan ajaran Islam. Hal ini agar dakwahnya lebih mudah diterima oleh masyarakat sekitar. Selain mengajarkan ilmu agama, Sunan Muria juga mengajarkan keterampilan lain seperti bercocok tanam dan ramah tamah.
Beliau memilih tempat dakwah yang agak terpencil yakni di gunung Muria di daerah Muria, Jawa Tengah. Jalur dakwah Sunan Muria pun menyebar di wilayah sekitarnya seperti Jepara, Kudus dan Pati yang rata-rata berupa wilayah pedesaan atau pesisir.
Sunan Muria diperkirakan wafat pada tahun 1551. Makam Sunan Muria terletak di daerah Muria, Jawa Tengah selaku pusat tempatnya berdakwah.
Sunan Gunung Jati

Urutan nama-nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Gunung Jati. Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah. Beliau adalah anak dari Syarif Abdullah Umdatuddin dan keturunan dari bangsawan Timur Tengah. Beliau hijrah ke tanah Jawa karena teinspirasi perjalanan dakwah Sunan Gresik.
Sunan Gunung Jati lahir tahun 1448. Ia memilih kota Cirebon sebagai pusat dakwahnya yang kemudian menjadi Kesultanana Cirebon. Di sana Sunan Gunung Jati mendirikan pondok pesantren untuk mengajarkan ajaran Islam pada masyarakat sekitar dengan penyampaian yang lugas khas Timur Tengah.
Agar lebih mudah dipahami, Sunan Gunung Jati juga menggabungkan budaya Jawa pula. Beliau juga sempat dianugerahi gelar Raja Cirebon ke-2 dengan gelar Maulana Jati.
Sunan Gunung Jati kemudian wafat pada tahun 1568. Beliau diperkirakan wafat pada usia 120 tahun. Makam Sunan Gunung Jati terletak di Gunung Jati, Cirebon.
Nah itulah sejarah wali songo terdiri dari nama-nama wali songo beserta biografi, silsilah, foto/gambar dan riwayat hidupnya dari lahir sampai meninggal. Sekian penjelasan biografi dan cerita Wali Songo kali ini, semoga bisa menjadi referensi dan menambah wawasan.


Read more ...
Copyright © AR NEWS